Botox Membuat Wajah Kaku? 4 Mitos Dibalik Perawatan Botox! - JPP Skin Laser Clinic

Article

Botox Membuat Wajah Kaku? 4 Mitos Dibalik Perawatan Botox!

Botulinum Toxin atau dikenal dengan Botox identik dengan perawatan antipenuaan. Kandungan Botox adalah protein yang telah dimurnikan untuk merelaksasikan otot yang menyebabkan keriput dan kerutan. Sehingga, menghasilkan kulit yang lebih halus dan kencang. Namun, ada beberapa orang yang berpendapat bahwa botox dapat membuat wajah kaku. Apakah itu benar atau hanya sekedar mitos belaka? Sebelum memutuskan untuk melakukan treatment  Botox, ada baiknya mengetahui beberapa mitos dan fakta yang berkaitan dengan Botox.

https://www.allerganaesthetics.com/brands/botox

Apa Itu Botox dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Botox adalah salah satu prosedur suntikan toksin botulinum yang mampu memengaruhi saraf dan melemahkan otot wajah. Banyak orang melakukan prosedur ini untuk mengatasi kondisi medis tertentu atau perawatan kecantikan wajah.

Perawatan botox bekerja dengan cara menghambat sinyal saraf ke otot. Hal ini dapat mengakibatkan otot tidak dapat berkontraksi. Efek perawatan botox hanya berlangsung sementara dan biasanya bertahan 3-6 bulan. Sebelum menjalani perawatan ini, Anda bisa berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kulit dan risiko efek sampingnya.

4 Mitos Botox

1. Botox itu tidak aman, bahkan berbahaya.

FAKTA :

Botox pertama kali menerima persetujuan FDA (Food and Drug Administration) untuk mengobati kondisi medis tertentu pada tahun 1989. Kemudian mendapat izin untuk digunakan dalam industri kosmetik sejak tahun 2002. Semenjak itu, jutaan orang telah menggunakan Botox. Di tangan dokter yang profesional dan berpengalaman, Botox adalah bahan yang sangat aman dan efektif.

2. Botox membuat wajah kaku

FAKTA :

Anda akan terlihat seperti diri Anda sendiri, namun dalam versi yang lebih baik, tanpa garis kerutan pada wajah. Botox merupakan perawatan dengan teknik yang khusus. Pastikan Anda memilih dokter yang berlisensi, berpengalaman dan ahli dalam bidang facial anatomy.

3. Botox menyebabkan ketergantungan

FAKTA :

Botox tidak menyebabkan ketergantungan fisik. Setelah botox hilang dari tubuh, otot-otot akan kembali berfungsi normal. Ketergantungan pada botox biasanya terjadi karena seseorang senang dengan hasilnya dan ingin terus mempertahankannya, bukan karena adanya ketergantungan fisik.

4. Efek Botox bersifat permanen

FAKTA :

Botox memberikan hasil yang sementara, dan efeknya akan bertahan sekitar 3 hingga 6 bulan. Setelah itu, otot-otot akan kembali berfungsi seperti biasa, dan garis halus serta kerutan dapat kembali muncul. Efek sementara ini memungkinkan fleksibilitas bagi pasien untuk mencoba perawatan lain atau memilih untuk menghentikan perawatan botox jika mereka menginginkannya.

Baca juga : Tiruskan Wajah dengan Botox Rahang, Bagaimana Cara Kerjanya?

Jadi, setelah membaca informasi diatas bagi kamu yang menginginkan perawatan botox sudah tidak perlu khawatir lagi, karena rumor yang beredar di masyarakat belum tentu benar sesuai faktanya. Waspada terhadap informasi yang tidak valid dan jangan mudah terpengaruh dengan berita hoax yang membuatmu menunda perawatan wajah lebih lama. Di tengah banyaknya pilihan, JPP Skin Laser Klinik hadir sebagai jawaban yang tepat. Dengan tim medis yang terlatih secara profesional, Anda dapat yakin bahwa perawatan Anda akan dilakukan dengan kualitas terbaik dan hasil yang memuaskan. Jadi, untuk hasil botox yang maksimal dan aman, tak perlu mencari lebih jauh semua yang Anda butuhkan ada di JPP Skin Laser Klinik.

Dapatkan hadiah sambutan gratis pada janji temu pertama Anda

Pesan Janji Anda