Waspada Bahaya Merkuri Dalam Kosmetik

Merkuri adalah salah satu bahan berbahaya dalam kosmetik. Meski bisa mencerahkan kulit dalam waktu singkat, kandungan merkuri dalam kosmetik dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan terutama wajah kita. Merkuri merupakan salah satu bahan kimia yang terkadang digunakan dalam sabun dan krim pemutih kulit. Tidak hanya itu, beberapa produk kosmetik, seperti maskara dan pembersih riasan mata, juga kerap menggunakan merkuri sebagai bahan pengawet dalam produknya.
Apa itu Merkuri?
Menurut (Dwijayanti dkk., 2015) dan (Wang dan Hong Zhang, 2011), Merkuri merupakan salah satu bahan aktif yang sering ditambahkan dalam krim pemutih, merkuri disebut juga air raksa atau hydrargyrum yang merupakan elemen kimia dengan simbol Hg dan termasuk dalam golongan logam berat dengan bentuk cair dan berwarna keperakan, dengan toksitas tinggi yang dapat diserap ke dalam tubuh manusia melalui kosmetik, makanan atau udara. Merkuri digunakan sebagai salah satu bahan untuk memutihkan kulit karena mampu menghambat pembentukan melanin atau pigmen kulit, sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat. Meski mampu memberikan hasil yang instan, tetapi dampaknya bagi kesehatan tidak bisa disepelekan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MENKES/PER/V/1998 tentang bahan, zat warna, substrat, zat pengawet dan tabir surya pada kosmetik. Dalam kadar yang sedikitpun merkuri dapat bersifat racun. Mulai dari perubahan warna kulit, bintik-bintik hitam, alergi, iritasi, serta pada pemakaian dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal dan gangguan perkembangan janin. Bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan paru-paru serta merupakan zat karsinogenik (BPOMRI, 2007).
Di Indonesia, penggunaan merkuri dalam produk kecantikan, seperti sabun pembersih wajah, krim pelembap, dan krim siang atau malam, sudah dilarang. Akan tetapi, untuk riasan mata dan pembersihnya, masih diperbolehkan dengan kadar tidak lebih dari 0,007%. Namun, penggunaan merkuri selain pada produk kecantikan tersebut dianggap sebagai penyalahgunaan dan dilarang untuk dipasarkan. Meski sudah ada larangan, masyarakat tetap perlu lebih hati-hati karena banyak produsen nakal yang menjual produk kecantikan berbahan merkuri secara online. Produk-produk tersebut biasanya tidak terdaftar, tidak mencantumkan nomor BPOM, tidak memberikan petunjuk penggunaan yang jelas, menuliskan keterangan bahan produk dalam bahasa asing, atau bahkan tidak mencantumkan keterangan sama sekali. Jika kamu menemukan produk seperti ini, sebaiknya jangan dibeli.
Baca juga : Jangan Tertipu, Ketahui 6 Tips Membedakan Produk Skincare Asli dan Palsu!
Dampak Merkuri Pada Wajah
1. Ruam Kemerahan
Ruam kemerahan merupakan efek samping merkuri pada wajah yang paling sering muncul. Ini karena merkuri mengandung senyawa klorida yang dapat membuat kulit terasa terbakar. Ruam kulit ini dapat muncul dengan cepat atau bertahap setelah penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri. Selain ruam merah, kamu juga bisa mengalami rasa panas pada kulit wajah. Jika setelah menggunakan suatu produk kecantikan wajah mulai muncul ruam kemerahan dan terasa panas, hati-hati ada kandungan merkuri!
2. Kulit Mudah Mengelupas
Karena kulit mudah terkelupas, lapisan kulit pun akan semakin menipis. Biasanya hal ini terjadi akibat penggunaan merkuri dalam jangka waktu yang lama. Kulit yang menipis akan membuat skin barrier menjadi rusak. Alhasil, kulit wajahmu lebih sensitif atau mudah mengalami masalah.
3. Iritasi Kulit
Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, bahan kimia seperti merkuri dapat memicu terjadinya iritasi kulit. Gejala iritasi kulit yang dirasakan berupa gatal, perih, dan kemerahan pada wajah. Jika kamu merasakan hal tersebut setelah menggunakan produk kecantikan, segera hentikan penggunaannya dan berobatlah ke dokter kulit untuk mencegah kerusakan kulit wajah lebih jauh.
4. Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi merupakan kondisi kulit wajah yang awalnya terlihat putih bersinar lalu berubah menjadi kusam, menghitam, hingga muncul flek-flek hitam. Penggunaan merkuri akan membuat kulit semakin tidak sehat.
Baca juga : Viral di TikTok, Apa Itu Okronosis?
5. Kanker Kulit
Penggunaan merkuri dapat meningkatkan potensi terjadinya kanker kulit, terutama jika digunakan dalam jangka panjang. Krim seperti ini mengandung bahan baku yang berbahaya bagi kesehatan jaringan kulit hingga pada akhirnya bisa menimbulkan kanker kulit.
Ciri-ciri Produk yang Mengandung Merkuri
Ciri-ciri kosmetik bermerkuri umumnya lengket, tidak homogen (tidak menyatu dan kasar), bila diusap kan pada kulit lengan terasa panas dan gatal, menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari, warna putih pada kulit tidak lazim, umumnya pucat, tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis telah rusak, akan timbul jerawat tampak mengecil dan halus, bila pemakaian disertai rasa gatal dan warna putih pada kulit wajah lama kelamaan akan berubah menjadi abu.
Tips Memilih Produk Kecantikan yang Aman untuk Kulit
– Pastikan produk memiliki nomor BPOM
– Baca kandungan bahan
– Baca testimoni konsumen

Daripada menggunakan produk abal-abal yang berbahaya, kamu dapat menggunakan produk kecantikan Placentor yang sudah terbukti aman dan efektif untuk semua jenis kulit. Selain itu, kamu dapat melakukan perawatan seperti Hydrofacial, Laser and Light Treatment, Skin Quality Treatment, dan perawatan lainnya yang ada di JPP Skin Laser Klinik.
Baca juga : https://www.placentor.com/