Botox Ketiak, Cegah Keringat Berlebih!
Hiperhidrosis adalah kondisi medis yang ditandai dengan keringat berlebih di area tubuh tertentu, seperti ketiak, telapak tangan, atau kaki. Kondisi ini dapat memalukan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak orang mengalami keringat berlebih di ketiak, terlepas dari suhu tubuh mereka. Orang dengan hiperhidrosis dapat mengalami keringat berlebih di ketiak, bahkan saat mereka kedinginan atau stres. Terkadang, antiperspiran topikal tidak cukup untuk mengatasi keringat berlebih pada ketiak. Sehingga, botox untuk ketiak dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk hiperhidrosis
Baca juga : Deodorant VS Antiperspirant, Mana Lebih Baik?
Botox disuntikkan langsung ke ketiak dan menghalangi sinyal dari saraf yang bertanggung jawab untuk berkeringat, sehingga kelenjar keringat tidak memproduksi terlalu banyak keringat. Hiperhidrosis juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya. Kelenjar keringat yang terlalu aktif sering terjadi di tangan, dahi, dan kaki. Dalam semua kasus, pengobatan dengan toksin botulinum merupakan pendekatan efektif yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Apa Penyebab Hiperhidrosis?
Keringat berlebih disebabkan oleh saraf simpatik yang terlalu aktif ke kelenjar keringat. Ada dua klasifikasi hiperhidrosis: primer dan sekunder. Hiperhidrosis primer (atau fokal) melibatkan keringat berlebih di area tertentu seperti ketiak dan biasanya tidak terkait dengan kondisi medis yang mendasarinya. Di sisi lain, hiperhidrosis sekunder melibatkan keringat berlebih di seluruh tubuh yang disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya.
Bagaimana Cara Kerja Botox dalam Mengurangi Hiperhidrosis?
Botox memiliki kemampuan unik untuk mengatasi keringat berlebih karena kandungan bahan aktifnya, toksin botulinum, yang merupakan neurotoksin yang berinteraksi dengan otot dan saraf. Ini adalah perawatan kosmetik yang populer untuk mengatasi garis-garis halus dan kerutan karena kemampuannya untuk “membekukan” atau membatasi gerakan otot, sehingga dapat merelaksasikan otot dan garis-garis yang disebabkan oleh penggunaan otot-otot wajah secara berlebihan. Untuk mengatasi keringat berlebih di ketiak, Botox bekerja dengan cara yang sama, tetapi berfokus pada sistem saraf: ia memblokir saraf yang bertanggung jawab untuk aktivasi kelenjar keringat. Ketika Botox disuntikkan, saraf yang terlalu aktif menjadi “beku”, sehingga mencegah saraf memberi sinyal ke kelenjar keringat untuk tidak memproduksi keringat lagi.
BOTOX (toksin botulinum tipe A) adalah pendekatan yang disetujui FDA untuk mengobati keringat berlebih pada ketiak. Perawatan ini telah terbukti mengurangi keringat hingga 82-87% di ketiak. Pasien yang mengalami hiperhidrosis aksila yang mengganggu aktivitas sehari-hari mereka sering kali menjadi kandidat yang baik untuk suntikan BOTOX.
Kelebihan Botox Ketiak
Ada banyak manfaat suntikan Botox untuk mengatasi keringat berlebih di ketiak, antara lain :
– Ini adalah prosedur non-invasif yang hanya memakan waktu sekitar 15 menit karena hanya perlu satu suntikan di setiap tempat.
– Tidak ada waktu pemulihan sama sekali dan kamu dapat langsung melanjutkan aktivitas normal.
– Dapat digunakan pada bagian tubuh lain seperti tangan, kaki, ketiak, dan area lain di mana terjadi keringat berlebih.
– Tidak ada efek samping yang dikaitkan dengan suntikan tersebut, selain efek samping yang ditimbulkan oleh suntikan itu sendiri, yaitu rasa nyeri, memar, dan kemerahan pada lokasi suntikan.
Apakah Hasil Langsung Terlihat?
Perawatan dengan Botox membutuhkan waktu sekitar tiga minggu agar efeknya terlihat sepenuhnya. Sebagian orang langsung melihat hasilnya, tetapi sering kali efek penuhnya baru terlihat sekitar minggu ketiga atau keempat. Hasilnya dapat bertahan selama enam bulan hingga satu tahun atau lebih sebelum perawatan berikutnya diperlukan. Orang-orang yang menjalani suntikan Botox pada ketiak mereka mengalami pengurangan keringat ketiak yang signifikan dan merasa jauh lebih percaya diri serta rileks secara sosial sebagai hasilnya.
Baca juga : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10374185/