Apa Milia Bisa Dihilangkan?
Milia pada wajah terbentuk karena sel kulit mati atau keratin terjebak di bawah permukaan kulit. Meskipun tidak berbahaya, milia pada wajah dapat mengganggu penampilan dan menurunkan kepercayaan diri seseorang. Oleh karena itu, berbagai cara untuk menghilangkannya dengan efektif sangat diperlukan.
Milia pada wajah biasanya ditandai dengan munculnya benjolan kecil berwarna putih mutiara atau putih kekuningan dengan diameter sekitar 1–2 milimeter. Benjolan yang tumbuh secara berkelompok ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi paling sering dialami oleh bayi baru lahir, terutama bayi yang terlahir prematur. Meski umumnya tidak menimbulkan nyeri, milia pada wajah bisa menimbulkan rasa gatal pada sebagian penderitanya. Selain itu, benjolan kecil ini juga dapat menimbulkan ruam dan iritasi bila bergesekan dengan seprai atau pakaian yang berbahan kasar.
Penyebab Milia pada Wajah
Tubuh normalnya akan melepaskan sel-sel kulit mati untuk memberikan ruang bagi sel-sel kulit baru untuk tumbuh dan menggantikannya. Namun, pada kasus milia, sel-sel kulit lama yang seharusnya terkelupas tetap berada di kulit dan terperangkap di bawah sel-sel kulit baru. Seiring berjalannya waktu, sel kulit mati kemudian akan mengeras dan membentuk benjolan-benjolan kecil.
Pada bayi baru lahir, milia pada wajah dapat tumbuh karena kulit bayi masih belajar untuk melepaskan sel kulit mati. Namun, pada orang dewasa, munculnya milia pada wajah biasanya berkaitan dengan kerusakan kulit akibat kondisi tertentu, seperti:
- – Kerusakan kulit akibat cedera atau paparan sinar matahari.
- – Penggunaan krim atau salep steroid dalam jangka panjang.
- – Gejala kondisi genetik.
- – Respons autoimun.
Jenis-jenis Milia
Neonatal : muncul pada bayi setelah lahir. Berupa kelenjar keringat yang belum berkembang
Primer : muncul pada anak-anak maupun orang dewasa. Biasanya muncul pada kelopak mata, dahi, pipi atau alat kelamin.
Sekunder atau traumatis : biasanya muncul di dekat luka seperti luka bakar atau ruam.
En Plaque : kista kecil ini sangat langka. Biasanya muncul di belakang telinga, pada kelompak mata, pipi atau rahang.
Multiple Eruptive : bisa hilang setelah berminggu-minggu/berbulan-bulan dan tergolong langka.
Juvenile : disebabkan karena kelainan genetik
Cara Menghilangkan Milia
1. Bersihkan wajah dengan benar
Langkah pertama untuk menghilangkan milia adalah dengan membersihkan wajah secara teratur, dari banyaknya jenis sabun cuci muka yang tersedia di pasar, kamu perlu memilih sabun cuci muka yang berbahan lembut dan bebas paraben. Hindari penggunaan produk yang terlalu keras atau mengandung bahan kimia agresif, karena dapat mengiritasi kulit.
2. Mengompres dengan air hangat
Selah membersihkan wajah tuangkan air hangat ke dalam baskom dan arahkan wajah kamu ke baskom agar terkena uapnya. Air hangat dapat membantu membuka pori-pori dan mempermudah pengeluaran milia. Basahi handuk kecil dengan air hangat dan peras hingga tidak terlalu basah. Tempelkan handuk yang sudah diperas di area yang terkena milia selama beberapa menit. Ulangi proses ini beberapa kali untuk membantu melunakkan milia sebelum menghilangkannya.
3. Lakukan eksfoliasi secara rutin
Eksfoliasi kulit adalah proses mengangkat sel-sel kulit mati dari permukaan kulit. Melakukan eksfoliasi secara rutin setidaknya 2-3 kali seminggu mampu menghilangkan milia. Kamu bisa melakukan eksfoliasi sendiri di rumah dengan menggunakan produk skincare yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat. Selain menghilangkan milia, eksfoliasi juga mampu mencegah milia muncul di permukaan kulit wajah kamu.
4. Krim Retinol
Penggunaan krim retinol atau serum secara teratur efektif menghilangkan milia di wajah dengan cepat. Meski demikian, agar tetap aman untuk kesehatan kulit, krim retinol sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan dengan produk perawatan kulit dengan kandungan asam salisilat, benzoil peroksida, alpha hydroxy acid (AHA), dan vitamin C.
Selain itu, kamu dianjurkan untuk mengaplikasikan krim retinol di malam hari, karena retinol memicu kulit sensitif jika terkena paparan sinar matahari. Untuk kamu yang memiliki kulit sensitif, sebaiknya berdiskusi dengan dokter sebelum menggunakan krim retinol. Sedangkan, ibu hamil dan menyusui tidak dianjurkan untuk menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan retinol.
Baca juga : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17868-milia
Cara Menghilangkan Milia dengan Perawatan
Selain melakukan perawatan sendiri di rumah, milia juga bisa dihilangkan dengan beberapa prosedur medis. Berikut beberapa perawatan yang dapat kamu lakukan di JPP Skin Laser Klinik :
– De-roofing. Dokter menggunakan jarum atau pisau steril untuk menghilangkan milia. Jangan coba ini di rumah, karena dapat berisiko infeksi.
– Chemical Peeling. Ini adalah proses pengelupasan kimiawi pada kulit untuk mendorong munculnya kulit baru yang lebih sehat.
Baca juga : Apa Manfaat Chemical Peeling?
– Laser Ablative. Proses ini menggunakan laser yang fokus pada area tertentu untuk menghilangkan milia.
Itulah beberapa cara menghilangkan milia, yang bisa dilakukan di rumah maupun oleh tenaga medis yang ahli di bidangnya. Untuk info selengkapnya, silahkan berkonsultasi dengan dokter kami yang ada di JPP Skin Laser Klinik.