3 Perawatan Menghilangkan Bekas Jerawat
Salah satu gangguan kulit yang sering diderita dan menggangu penampilan wajah adalah acne. Acne atau yang lebih dikenal dengan jerawat merupakan suatu inflamasi yang sering terjadi pada kelenjar keringat pilosebasea yang dikarakteristikkan dengan produksi sebum yang berlebihan, keberadaan komedo, papul, pustul, dan kista. Tahukah kamu bahwa ada macam-macam bekas jerawat yang bisa muncul setelah jerawat sembuh? Hal itu sama mengganggunya dengan jerawat itu sendiri. Bekas jerawat atau yang biasa orang kenal dengan sebutan “acne scars” terjadi akibat peradangan pada jerawat merusak lapisan dermis kulit. Akibatnya, kulit menjadi berlubang atau tampak seperti ada cekungan atau bopeng.
Nah, tiap jenis bekas jerawat bisa memerlukan perawatan yang berbeda. Karena itu, penting untuk mengenal macam-macam bekas jerawat di sini, agar kamu bisa memberikan pengobatan yang tepat.
Macam-Macam Bekas Jerawat
Berikut macam-macam bekas jerawat yang perlu kamu ketahui:
1. Bekas Luka Atrofi
Bekas luka ini muncul sebagai lekukan kecil dan dangkal di kulit. Ini biasanya muncul akibat jerawat batu yang parah, tapi jenis jerawat lain juga bisa menyebabkannya.
Ada tiga jenis bekas luka atrofi, yaitu:
– Ice pick scars
Bekas jerawat ini mirip seperti bentuk es batu yang ditusuk-tusuk oleh pisau pemecah es. Lekukannya lebih sempit yang mengarah ke bawah permukaan kulit. Ice pick scar biasanya muncul di pipi dan hasil dari jerawat kistik. Bekas luka ini cenderung sulit sembuh atau hilang, dan seringkali membutuhkan perawatan yang gigih dan agresif.
– Rolling acne scars
Rolling acne scars adalah bekas jerawat yang bentuk atau teksturnya naik turun (bergelombang) dan tidak beraturan yang memiliki kedalaman yang cukup dangkal.
– Boxcar scars
Bekas jerawat ini biasanya berupa cekungan seperti kotak dengan tepi yang tajam. Mereka muncul akibat jerawat yang meluas, cacar air atau varicella, virus yang menyebabkan ruam merah dan gatal disertai lepuh. Bekas luka boxcar paling sering terbentuk di area seperti pipi bawah dan rahang, di mana kulitnya relatif tebal.
2. Bekas Luka Hipertrofik dan Keloid
Tidak seperti bekas jerawat atrofi, bekas luka hipertrofik dan keloid terbentuk sebagai gumpalan jaringan parut yang timbul di tempat bekas jerawat. Ini terjadi ketika jaringan parut menumpuk, terkadang dari bekas jerawat sebelumnya. Bekas luka hipertrofik memiliki ukuran yang sama dengan jerawat yang menyebabkannya.
3. Hiperpigmentasi Pasca Inflamasi (PIH)
Setelah sembuh, jerawat seringkali meninggalkan bercak kulit yang lebih gelap atau berubah warna. Ini bukan bekas jerawat, dan akan hilang dengan sendirinya dengan perlindungan matahari yang baik. Hiperpigmentasi bisa terjadi saat kulit rusak akibat jerawat parah, atau bila kamu memencet jerawat. Namun sekali lagi, dalam kebanyakan kasus, kulit akan kembali ke warna aslinya seiring waktu dengan perlindungan matahari yang tepat. Orang yang paling mungkin mengalami hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah mereka yang memiliki kulit lebih gelap dan mereka yang memencet jerawat.
Baca juga : https://itjen.kemdikbud.go.id/covid19/2021/07/25/parut-akne-acne-scars/
Faktor Risiko Bekas Jerawat
Selain itu, ada beberapa kebiasaan buruk yang dapat menjadi faktor penyebab bekas jerawat sebagai berikut.
- – Memencet jerawat dapat memicu peradangan dan membuat noda jerawat bertahan lebih lama.
- – Menghentikan pengobatan jerawat terlalu cepat.
- – Terlalu sering cuci muka dapat mengakibatkan kulit kering dan meradang, sehingga obat jerawat tidak efektif.
- – Tidak menggunakan tabir surya berisiko menimbulkan hiperpigmentasi kulit.
Sedangkan keloid membuat bekas luka yang lebih besar dari jerawat yang menyebabkannya dan tumbuh di luar sisi tempat aslinya.
Macam-macam bekas jerawat ini lebih sering terjadi pada area seperti garis rahang, dada, punggung, dan bahu. Orang dengan warna kulit yang lebih gelap lebih mungkin mengembangkan jenis jaringan parut ini.
Pilihan Perawatan Untuk Menghilangkan Bekas Jerawat
Untuk menghilangkan bekas jerawat, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan dokter kulit guna menentukan jenis perawatan yang tepat. Berikut ini adalah beberapa perawatan untuk menghilangkan luka bekas jerawat:
1. Laser
Metode laser umumnya digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat ringan hingga sedang. Ada dua jenis perawatan laser yang dapat dilakukan, yaitu:
- – Laser ablatif, untuk membuat permukaan kulit lebih halus.
- – Laser nonablatif, untuk merangsang produksi kolagen sehingga dapat memperbaiki kerusakan kulit akibat bekas jerawat
Perawatan ini dilakukan dengan cara menembakkan sinar laser ke area bekas jerawat. Selain menghilangkan jerawat, metode laser juga dapat mengobati bekas luka dengan aman dan efektif.
2. Subcision
Teknik subcision dapat digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat yang berbentuk kerutan. Lapisan kulit teratas akan diangkat dari jaringan bawah bekas jerawat sehingga menimbulkan luka dan memungkinkan darah berkumpul di area tersebut.
Gumpalan darah kemudian akan membentuk jaringan ikat dan membantu mendorong bekas luka agar sejajar dengan permukaan kulit lainnya. Subscision biasanya diikuti dengan perawatan lain, seperti dermabrasi dan perawatan laser.
Perlu diingat bahwa semua metode perawatan untuk menghilangkan bekas jerawat ini merupakan operasi kecantikan dan harus dilakukan oleh dokter kulit.
3. Pengelupasan secara kimia (Chemical Peeling)
Pengelupasan kimia menggunakan larutan khusus pada wajah. Lapisan luar kulit yang menghitam karena bekas jerawat lalu terkelupas bersama sel kulit yang mati.
Baca juga : Apa Manfaat Chemical Peeling?
Tips Mencegah Bekas Jerawat
Menghilangkan bekas jerawat terkadang bukanlah langkah yang mudah. Nah, untuk mencegah terbentuknya bekas jerawat, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan, di antaranya:
1. Bersihkan wajah setidaknya 2 kali sehari dan gunakan produk pembersih khusus untuk kulit berjerawat.
2. Gunakan produk perawatan wajah yang bebas kandungan minyak, alkohol, dan nonkomedogenik.
3. Jangan menggunakan produk perawatan kulit yang berbentuk scrub saat kulit sedang berjerawat.
4. Oleskan tabir surya dengan kandungan minimal SPF 30 atau lebih untuk mengurangi hiperpigmentasi dan bintik hitam.
5. Jangan menyentuh dan memencet jerawat karena dapat menyebabkan peradangan serta menimbulkan bekas luka.
6. Lakukan pengobatan jerawat yang tepat.
Menghilangkan bekas jerawat memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Butuh konsistensi, kedisiplinan, dan kesabaran, agar bekas jerawat hilang. Untuk menentukan metode perawatan bekas jerawat yang tepat dan sesuai dengan kondisi kulit, kamu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Sebelum perawatan dilakukan, jangan lupa untuk bertanya kepada dokter mengenai hasil yang bisa dicapai serta risiko yang dapat terjadi setelah perawatan.