Ketahui 5 Penyebab Mata Panda
Mata panda adalah istilah yang digunakan awam untuk menunjukkan lingkaran gelap di bawah area mata. Masalah kesehatan ringan ini meskipun sekilas sepele tapi terkadang cukup mengganggu penampilan. Ketika mata panda muncul, seseorang bakal terlihat kelelahan, sayu, dan bertambah tua. Untuk mengenal lebih dekat dengan gangguan kesehatan ini, kenali penyebab mata panda dan cara mengatasi mata panda yang paling efektif.
Apa penyebab mata panda padahal cukup tidur?
Kurang tidur memang menjadi penyebab paling umum timbulnya mata panda. Untuk mencegahnya, kamu perlu mencukupi kebutuhan tidur selama 7 sampai 9 jam setiap malam. Namun, dalam beberapa kasus, seseorang yang sudah cukup tidur pun tetap berisiko mengalami masalah kulit ini. Lantas, apa sebabnya?
1. Genetik
Genetik atau riwayat keluarga juga berperan dalam meningkatkan risiko mata panda. Kondisi ini biasanya sudah terjadi sejak kecil yang ditandai dengan lingkaran hitam di sekitar mata. Selain itu, orang dengan riwayat penyakit tiroid juga berisiko memiliki mata panda di kemudian hari.
2. Usia (Penuaan)
Usia jadi salah satu penyebab seseorang lebih rentan mengalami mata panda. Hal ini terjadi karena kulit akan mengalami penipisan seiring bertambahnya usia. Selain itu, penurunan produksi lemak dan kolagen di area sekitar mata juga bisa terjadi, sehingga bisa saja memperburuk kondisi lingkaran hitam pada area mata.
3. Hiperpigmentasi dan Penipisan Kulit
Hiperpigmentasi adalah suatu kondisi ketika tubuh memproduksi lebih banyak melanin (pigmen yang memberi warna pada kulit). Kondisi ini terjadi akibat terlalu banyak paparan sinar matahari, sehingga warna kulit menjadi lebih gelap.
4. Dehidrasi
Saat tubuh tidak terhidrasi dengan baik secara terus menerus, kulit bawah mata pun akan menjadi kusam dan terlihat lebih cekung. Ini terjadi karena mata dan tulang di bawahnya mendekat.
5. Alergi
Kebiasaan menggaruk bagian bawah mata, terutama pada orang dengan alergi seperti dermatitis kontak dan dermatitis kontak alergi. Tindakan ini dapat memperburuk gejala serta menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan pembuluh darah rusak sehingga menjadi penyebab mata panda.
Selain penyebab mata panda yang umum di atas, masalah kesehatan tertentu seperti kekurangan vitamin K, sinusitis kronis, efek terapi estrogen dan hormonal juga bisa memicu terbentuknya kantung mata.
Cara mengatasi mata panda
Ada beberapa cara mengatasi mata panda secara efektif yang bisa dicoba, antara lain:
✔️ Cukupi kebutuhan tidur
Menurut studi berjudul Periorbital hyperpigmentation: A comprehensive review yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology menyebutkan, kurang tidur dapat memperparah lingkaran hitam pada mata.
Bukan itu saja, kebiasaan ini juga menyebabkan kulit tampak pucat, sehingga lingkaran hitam di bawah mata jadi lebih terlihat. Jadi, penuhi kebutuhan waktu tidur setidaknya 7 sampai 8 setiap harinya.
✔️ Menggunakan mentimun dan lemon
Gunakan mentimun dan lemon dalam perbandingan yang sama. Kemudian, rendam kapas dan oleskan ke area bawah mata. Biarkan selama 15 menit lalu bilas dengan air hangat.
✔️ Kompres dengan kantung teh
Teh mengandung kafein dan antioksidan yang dapat membantu merangsang sirkulasi darah, mengecilkan pembuluh darah, serta mengurangi penumpukan cairan di bawah kulit. Cara ini juga berfungsi untuk menyamarkan mata panda.
Penelitian Evaluation of the clinical efficacy and safety of an eye counter pad containing caffeine and vitamin K in emulsified Emu oil base yang dipublikasikan dalam Advanced Biomedical Research menemukan, kafein dalam kantung teh dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi tampilan mata panda di permukaan kulit.
Caranya, rendam dua kantong teh dalam air panas selama 5 menit. Setelah itu, dinginkan di lemari es selama 15 hingga 20 menit. Jika sudah dingin, letakkan kantong teh pada mata selama 10 hingga 20 menit.
✔️ Eye cream
Gunakan yang memiliki bahan aktif dengan formula mencerahkan atau mencegah hiperpigmentasi, seperti azelaic acid, vitamin C, atau retinoid
✔️ Peremajaan kulit dengan suntik rejuran-i (dari DNA Salmon) di area sekitar mata
✔️ Terapi Laser
✔️ Suntik Collagen Stimulator berfungsi memicu produksi kolagen sehingga dapat meningkatkan elastisitas kulit
Pada beberapa kasus yang cukup berat, masalah kantung mata juga dapat diperbaiki dengan tindakan operasi kelopak mata (blepharoplasry). Operasi ini dilakukan oleh dokter bedah plastik, dengan cara mengeluarkan jaringan lemak sekitar kelopak atas dan bawah mata.