5 Mitos Botox - JPP Skin Laser Clinic

Article

5 Mitos Botox

Perawatan botox sudah tidak asing lagi di telinga kita, terutama anda yang senang melakukan perawatan wajah rutin. Botox merupakan perawatan anti penuaan invasif minimal yang efektif mengatasi garis halus dan kerutan. Dengan suntikan botox, kami menawarkan solusi yang aman, cepat, dan semi permanen untuk garis-garis wajah dan kerutan. Ditangani oleh dokter bersertifikat dan staf kami siap untuk menghilangkan prasangka mitos tentang perawatan botox dan membantu anda mendapatkan penampilan yang lebih muda.

Apa itu Botox?

Botulinum Toxin atau Botox merupakan suatu obat yang berasal dari bakteri Clostridium Botulinum. Botox bekerja untuk merelaksasikan otot yang menyebabkan keriput dan kerutan. Meskipun suntikan botox tidak menghilangkan kerutan secara permanen, namun suntikan ini dapat membuat kulit anda lebih halus dan kencang dengan menghentikan kontraksi otot saat anda melakukan ekspresi wajah tertentu.

Baca juga : https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog/pmc/articles/PMC6489637/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

  • Mitos 1 : Botox dapat mencegah kerutan seumur hidup

Faktanya, botox memang ampuh mengatasi kerutan di wajah serta berbagai masalah penuaan kulit lainnya. Namun, tidak ada jenis perawatan kecantikan di dunia ini yang dapat menjamin hasil permanen, termasuk botox. Efek botox bersifat sementara, efeknya bertahan kisaran 4-6 bulan. Setelah masa itu berakhir, kulit akan kembali ke kondisi semula.

  • Mitos 2 : Botox membuat wajah kaku

Faktanya, botox bekerja dengan merelaksasikan otot. Jika dilakukan dengan lokasi dan dosis yang tepat, botox akan memberikan hasil yang natural dan membuat wajah anda lebih halus dan kencang.

  • Mitos 3 : Suntik botox dapat diulang kapan saja

Faktanya, perawatan botox memang boleh dilakukan secara berulang. Meski begitu, harus tetap mengikuti ketentuan interval retouch yang telah dianjurkan. Idealnya, suntik botox hanya boleh dilakukan maksimal 2x dalam setahun dengan interval 6 bulan sekali. Bila melakukan secara berlebihan, maka potensi untuk munculnya alergi dan reaksi-reaksi negatif yang tidak diharapkan juga akan meningkat.

  • Mitos 4 : Botox menyebabkan ketergantungan

Faktanya, tidak ada hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa botox memiliki kandungan yang dapat membuat orang menjadi ketergantungan (addict). Persepsi ini muncul ketika orang yang sudah merasakan hasil suntik botox umumnya tidak menerima kondisi kulit seperti sedia kala. Hal ini berlanjut dengan mereka memilih perawatan yang sama.

  • Mitos 5 : Botox menyebabkan ketergantungan

Faktanya, tidak ada hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa botox memiliki kandungan yang dapat membuat orang menjadi ketergantungan (addict). Persepsi ini muncul ketika orang yang sudah merasakan hasil suntik botox umumnya tidak menerima kondisi kulit seperti sedia kala. Hal ini berlanjut dengan mereka memilih perawatan yang sama.

Baca juga : Apakah Suntik Botox Aman?

Setelah mengetahui mitos seputar perawatan botox, pastikan anda mendapatkan perawatan di klinik terpercaya dan ditangani oleh dokter estetika berpengalaman di bidangnya.

Get a complimentary welcome gift on your first appointment

Book Your Appointment