Call Us : +62 811 922 2138

info@jppskinlaserclinic.com

jerawat hormonal

5 Penyebab Utama Munculnya Jerawat Hormonal

Jerawat hormonal merupakan permasalahan kulit yang cukup sering dialami oleh orang dewasa, meskipun selama ini lebih banyak dikaitkan dengan masa remaja. Faktanya, ketidakseimbangan hormon dapat memicu breakout yang membandel bahkan pada usia dewasa. Kondisi ini tak hanya mengganggu penampilan, tapi juga bisa menurunkan rasa percaya diri—terutama ketika jerawat sulit diatasi meski sudah rutin menggunakan skincare maupun menutupinya dengan makeup. Memahami penyebab utama jerawat hormonal adalah langkah awal yang penting untuk menemukan solusi yang efektif dan tepat sasaran.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang apa itu jerawat hormonal, faktor-faktor pemicunya yang umum terjadi, serta berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menghadapinya.

Apa Itu Jerawat Hormonal pada Orang Dewasa?

Jerawat hormonal pada orang dewasa terjadi ketika kadar hormon dalam tubuh mengalami fluktuasi, yang kemudian merangsang produksi minyak (sebum) berlebih di kulit. Minyak berlebih ini akan bercampur dengan sel-sel kulit mati, menyumbat pori-pori, dan menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri penyebab jerawat untuk berkembang.

Meskipun jerawat hormonal bisa muncul di berbagai rentang usia, kondisi ini paling sering dialami oleh perempuan usia 20 hingga 40 tahun. Kombinasi perubahan hormon, stres, hingga gaya hidup tertentu kerap menjadi pemicunya, menjadikan jerawat jenis ini lebih sulit dikendalikan dibandingkan jerawat biasa.

5 Penyebab Utama Jerawat Hormonal pada Orang Dewasa

Sebelum memahami cara mengatasi jerawat hormonal, penting untuk mengenali pemicu utamanya. Jerawat ini bukan sekadar akibat kebersihan kulit yang kurang, melainkan dipengaruhi oleh perubahan biologis dalam tubuh yang berkaitan erat dengan hormon.

1. Fluktuasi Hormon

Salah satu pemicu utama jerawat hormonal adalah ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Perubahan kadar hormon dapat merangsang sebaceous glands (kelenjar minyak) untuk memproduksi sebum secara berlebihan, yang akhirnya menyumbat pori-pori dan memicu peradangan.

Kelompok sex hormones—seperti androgen, estrogen, dan progesteron—memiliki peran besar dalam proses ini. Bahkan sedikit peningkatan kadar androgen dapat menstimulasi produksi minyak berlebih, terutama pada orang dewasa. Kondisi ini kerap terjadi pada perempuan dengan gangguan hormonal seperti polycystic ovary syndrome (PCOS), di mana jerawat biasanya muncul di area dagu dan rahang, serta cenderung membandel, yang biasa disebut PCOS acne.

Beberapa momen kehidupan yang menyebabkan fluktuasi hormon, seperti siklus menstruasi, kehamilan, dan menopause, juga sering memicu jerawat. Setiap fase ini melibatkan perubahan signifikan dalam kadar estrogen, progesteron, atau androgen yang berujung pada lonjakan produksi sebum.

2.  Stres dan Hormon Stres 

https://www.freepik.com/free-photo/sadness-young-woman-crying-stair_5395710.htm#fromView=search&page=1&position=11&uuid=0f57760b-33e2-4a5d-a662-79c44fe361b1&query=woman+stress

Stres emosional merupakan salah satu pemicu umum jerawat hormonal pada orang dewasa. Saat tubuh mengalami stres, sistem saraf pusat akan memicu pelepasan Corticotropin Releasing Hormone (CRH) dari hipotalamus. Hormon ini kemudian merangsang produksi Adrenocorticotropic Hormone (ACTH), yang memerintahkan kelenjar adrenal untuk memproduksi glukokortikoid, termasuk cortisol—yang dikenal sebagai stress hormone.

Kadar kortisol yang tinggi dapat mengganggu keseimbangan hormon lainnya, termasuk hormon yang mengatur produksi minyak (sebum) di kulit. Tak hanya itu, CRH sendiri juga diketahui dapat langsung meningkatkan aktivitas sebaceous glands. Selain itu, kelompok hormon melanokortin—yang juga mencakup ACTH—berkontribusi terhadap peradangan kulit dan regulasi produksi sebum.

Dampaknya, kulit menjadi lebih berminyak, lebih sensitif, dan lebih mudah mengalami breakout acne dewasa. Jika stres berlangsung dalam jangka waktu lama (chronic stress), kondisi ini dapat menciptakan siklus yang sulit diputus antara stres, gangguan hormon, dan masalah jerawat hormonal yang semakin parah.

3. Pola Makan dan Kadar Gula Darah

Pola makan Anda berpengaruh besar terhadap keseimbangan hormon yang dapat memicu jerawat hormonal. Makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti roti putih, camilan manis, dan minuman bersoda, dapat meningkatkan kadar gula darah dan merangsang produksi insulin. Kelebihan insulin memicu aktivitas hormon androgen dan meningkatkan produksi minyak (sebum), sehingga pori-pori lebih mudah tersumbat.

Selain itu, insulin juga mendorong peningkatan hormon IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1) yang dipicu oleh Growth Hormone (GH). IGF-1 berperan dalam pertumbuhan sel dan produksi sebum berlebih, yang memperburuk kondisi jerawat.

Produk olahan susu pun dapat mengganggu keseimbangan hormon karena mengandung hormon alami yang memicu breakout, terutama jika dikonsumsi berlebihan. Kombinasi faktor-faktor ini membuat pola makan sehat dan seimbang menjadi kunci penting dalam mengelola jerawat hormonal secara alami.

4. Respons Peradangan dalam Tubuh

Peradangan atau inflammatory response juga memiliki peran penting dalam memperparah jerawat hormonal. Ketidakseimbangan hormon sering kali membuat kulit lebih sensitif dan rentan terhadap inflamasi, sehingga jerawat tampak lebih meradang dan menyakitkan. Gaya hidup tidak sehat, paparan polusi, serta stres berkepanjangan dapat memperburuk kondisi peradangan dan memperparah jerawat yang muncul.

5. Produk dan Kebiasaan Skincare

Pemilihan produk skincare yang tidak sesuai justru bisa memperparah jerawat hormonal. Produk yang terlalu berat dan berbasis minyak cenderung menyumbat pori-pori, sedangkan cleanser yang terlalu keras dan eksfoliasi berlebihan dapat mengikis minyak alami kulit, sehingga kulit memproduksi lebih banyak sebum sebagai kompensasi.

 Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk yang non-comedogenic, ringan, dan dirancang khusus untuk kulit yang rentan berjerawat agar kulit tetap seimbang dan tidak teriritasi.

Solusi Klinis Mengatasi Jerawat Hormonal pada Dewasa

Mengelola acne dewasa yang dipicu oleh hormon jerawat memerlukan pendekatan yang menyeluruh, mulai dari perawatan skincare hingga penanganan medis bila diperlukan. Berikut beberapa solusi klinis yang bisa Anda terapkan:

1. Rutinitas Skincare yang Ramah Jerawat Hormonal
Mulailah dengan skincare khusus untuk kulit berjerawat yang konsisten:

  • Cleansing menggunakan pembersih lembut dengan kandungan salicylic acid untuk membersihkan minyak berlebih dan membuka pori-pori.
  • Gunakan pelembap oil-free dan non-comedogenic agar kulit tetap terhidrasi tanpa menyumbat pori.
  • Aplikasikan spot treatment dengan bahan seperti benzoyl peroxide atau tea tree oil untuk meredakan peradangan dan membunuh bakteri penyebab jerawat.

2. Atasi Ketidakseimbangan Hormon
Jika jerawat disebabkan oleh gangguan hormonal yang berat, konsultasikan dengan dokter:

  • Oral contraceptives (pil KB) dapat membantu menyeimbangkan hormon dan mengurangi jerawat pada perempuan.
  • Obat anti-androgen seperti spironolactone dapat menurunkan aktivitas androgen sehingga mengurangi produksi minyak.
  • Tes hormon dapat dilakukan untuk mengidentifikasi ketidakseimbangan spesifik yang memerlukan penanganan.

3. Kelola Stres dengan Baik
Karena stres berkontribusi pada jerawat hormonal, kelola stres dengan:

  • Melakukan latihan mindfulness seperti yoga, meditasi, atau pernapasan dalam.
  • Rutin berolahraga untuk menyeimbangkan hormon dan meredakan ketegangan.
  • Memastikan tidur berkualitas selama 7-9 jam tiap malam.

4. Perbaiki Pola Makan
Diet juga penting untuk mengontrol jerawat:

  • Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah seperti buah, sayur, dan biji-bijian utuh.
  • Konsumsi asam lemak omega-3 dari ikan, kenari, atau biji rami untuk mengurangi peradangan.
  • Kurangi produk olahan susu, coba alternatif seperti susu almond atau oat.

5. Manfaatkan Perawatan Profesional
Untuk jerawat hormonal yang membandel, pertimbangkan perawatan klinis

  • Chemical peel untuk eksfoliasi dan mengurangi inflamasi.
  • Terapi laser atau IPL untuk menarget bakteri penyebab jerawat dan memperbaiki tekstur kulit.
  • Terapi cahaya merah (red light therapy) membantu meredakan inflamasi dan mempercepat proses penyembuhan.

Dengan pendekatan menyeluruh dan dukungan tenaga medis, Anda dapat mengelola jerawat hormonal secara efektif dan mendapatkan kulit yang lebih sehat dan bersih.

Simak juga : Treatment untuk Menghilangkan Bekas Jerawat Merah

Atasi Jerawat Hormonal Anda dengan Perawatan Profesional di JPP!

Jika Anda sedang berjuang melawan jerawat hormonal atau acne dewasa yang membandel, jangan biarkan kondisi ini mengganggu kepercayaan diri Anda lebih lama lagi. Klinik JPP menyediakan solusi lengkap mulai dari konsultasi hormon, perawatan skincare khusus, hingga terapi medis seperti laser dan chemical peel yang aman dan efektif.

Dapatkan evaluasi menyeluruh dan rencana perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit Anda. Hubungi JPP sekarang untuk konsultasi dan mulailah perjalanan menuju kulit yang lebih sehat dan bebas jerawat secara alami!

Share this :

One Response